Breaking News

Kamis, Agustus 15, 2013

Loro Jonggrang

Alkisah, pada dahulu kala terdapat sebuah kerajaan besar yang bernama Prambanan. Rakyatnya hidup tenteran dan damai. Tetapi, apa yang terjadi kemudian? Kerajaan Prambanan diserang dan dijajah oleh negeri Pengging. Ketentraman Kerajaan Prambanan menjadi terusik. Para tentara tidak mampu menghadapi serangan pasukan Pengging. Akhirnya, kerajaan Prambanan dikuasai oleh Pengging, dan dipimpin oleh Bandung Bondowoso.  Bandung Bondowoso seorang yang suka memerintah dengan kejam. "Siapapun yang tidak menuruti perintahku, akan dijatuhi hukuman berat!", ujar Bandung Bondowoso pada rakyatnya. Bandung Bondowoso adalah seorang yang sakti dan mempunyai pasukan jin. Tidak berapa lama berkuasa, Bandung Bondowoso suka mengamati gerak-gerik Loro Jonggrang, putri Raja Prambanan yang cantik jelita. "Cantik nian putri itu. Aku ingin dia menjadi permaisuriku," pikir Bandung Bondowoso. Esok harinya, Bondowoso mendekati Loro Jonggrang. "Kamu cantik sekali, maukah kau menjadi permaisuriku ?", Tanya Bandung Bondowoso kepada Loro Jonggrang. Loro Jonggrang tersentak, mendengar pertanyaan Bondowoso. "Laki-laki ini lancang sekali, belum kenal denganku langsung menginginkanku menjadi permaisurinya", ujar Loro Jongrang dalam hati. "Apa yang harus aku lakukan ?". Loro Jonggrang menjadi kebingungan. Pikirannya berputar-putar. Jika ia menolak, maka Bandung Bondowoso akan marah besar dan membahayakan keluarganya serta rakyat Prambanan. Untuk mengiyakannya pun tidak mungkin, karena Loro Jonggrang memang tidak suka dengan Bandung Bondowoso. "Bagaimana, Loro Jonggrang ?" desak Bondowoso. Akhirnya Loro Jonggrang mendapatkan ide. "Saya bersedia menjadi istri Tuan, tetapi ada syaratnya," Katanya. "Apa syaratnya? Ingin harta yang berlimpah? Atau Istana yang megah?". "Bukan itu, tuanku, kata Loro Jonggrang. Saya minta dibuatkan candi, jumlahnya harus seribu buah. "Seribu buah?" teriak Bondowoso. "Ya, dan candi itu harus selesai dalam waktu semalam." Bandung Bondowoso menatap Loro Jonggrang, bibirnya bergetar menahan amarah. Sejak saat itu Bandung Bondowoso berpikir bagaimana caranya membuat 1000 candi. Akhirnya ia bertanya kepada penasehatnya. "Saya percaya tuanku bias membuat candi tersebut dengan bantuan Jin!", kata penasehat. "Ya, benar juga usulmu, siapkan peralatan yang kubutuhkan!" Setelah perlengkapan di siapkan. Bandung Bondowoso berdiri di depan altar batu. Kedua lengannya dibentangkan lebar-lebar. "Pasukan jin, Bantulah aku!" teriaknya dengan suara menggelegar. Tak lama kemudian, langit menjadi gelap. Angin menderu-deru. Sesaat kemudian, pasukan jin sudah mengerumuni Bandung Bondowoso. "Apa yang harus kami lakukan Tuan ?", tanya pemimpin jin. "Bantu aku membangun seribu candi," pinta Bandung Bondowoso. Para jin segera bergerak ke sana kemari, melaksanakan tugas masing-masing. Dalam waktu singkat bangunan candi sudah tersusun hampir mencapai seribu buah. Sementara itu, diam-diam Loro Jonggrang mengamati dari kejauhan. Ia cemas, mengetahui Bondowoso dibantu oleh pasukan jin. "Wah, bagaimana ini?", ujar Loro Jonggrang dalam hati. Ia mencari akal. Para dayang kerajaan disuruhnya berkumpul dan ditugaskan mengumpulkan jerami. "Cepat bakar semua jerami itu!" perintah Loro Jonggrang. Sebagian dayang lainnya disuruhnya menumbuk lesung. Dung... dung...dung! Semburat warna merah memancar ke langit dengan diiringi suara hiruk pikuk, sehingga mirip seperti fajar yang menyingsing. Pasukan jin mengira fajar sudah menyingsing. "Wah, matahari akan terbit!" seru jin. "Kita harus segera pergi sebelum tubuh kita dihanguskan matahari," sambung jin yang lain. Para jin tersebut berhamburan pergi meninggalkan tempat itu. Bandung Bondowoso sempat heran melihat kepanikan pasukan jin. Paginya, Bandung Bondowoso mengajak Loro Jonggrang ke tempat candi. "Candi yang kau minta sudah berdiri!". Loro Jonggrang segera menghitung jumlah candi itu. Ternyata jumlahnya hanya 999 buah!. "Jumlahnya kurang satu!" seru Loro Jonggrang. "Berarti tuan telah gagal memenuhi syarat yang saya ajukan". Bandung Bondowoso terkejut mengetahui kekurangan itu. Ia menjadi sangat murka. "Tidak mungkin...", kata Bondowoso sambil menatap tajam pada Loro Jonggrang. "Kalau begitu kau saja yang melengkapinya!" katanya sambil mengarahkan jarinya pada Loro Jonggrang. Ajaib! Loro Jonggrang langsung berubah menjadi patung batu. Sampai saat ini candi-candi tersebut masih ada dan terletak di wilayah Prambanan, Jawa Tengah dan disebut Candi Loro Jonggrang.
Read more ...

Data Logger-Flowchart


Gambar dbawah merupakan flowchat dari software pada Data Logger pada penelitian!!
Read more ...

Rabu, Agustus 14, 2013

ATMEGA 8L Mikrokontroler untuk Data Logger

ATMega 8 terdiri dari dua tipe yaitu ATMega 8 dan ATMega 8L. Mikrokontroler yang digunakan pada penelitian ini adalah mikrokontroler ATMega 8L. Mikrokontroler  ini membutuhkan daya rendah yang mampu mengeksekusi instruksi dengan kecepatan maksimum dengan frekuensi 8 MHz. ATMega 8L ini dapat bekerja dengan tegangan antara 2,7 -  5,5 V. 

Gambar 2.5 Mikrokontroller ATMega 8L

ATmega 8L memiliki 28 pin yang dapat dilihat pada gambar diatas.  Pin pada ATMega 8L ini memiliki fungsi yang berbeda-beda baik sebagai port maupun fungsi yang lainnya. ATMega 8L memiliki 6 port Analog to Digital Converter (ADC) yang nantinya akan digunakan untuk merubah sinyal analog dari sensor thermistor menjadi sinyal digital. Sinyal digital ini akan diolah pada mikrokontroler dengan program yang menggunakan bahasa C. Mikrokontroler ATMega 8L memiliki beberapa sistem dan kelebihan yang dapat diaplikasikan dengan bantuan software Code Vision AVR.



2.6.1   TIMMER / COUNTER
Mikrokontroler AVR Atmega 8L memiliki tiga buah timer di antaranya timer 0 (8 bit), timer 1 (16 bit), dan timer 2 (8 bit). Timer/Conter 0 dan Timer/Counter 2 adalah timer/counter 8 bit yang multifungsi. Timer/Counter 8 bit dapat menghitung maksimal hingga 255 (00 – FF) hitungan, dimana periode setiap hitungan (clock-nya) tergantung dari setting prescaler-nya. Pada mode normal, Timer/Counter 1 (TCNT1) akan menghitung naik dan membangkitkan interrupt Timer/Caunter 1  ketika nilainya berubah dari 0xFFFF ke 0x0000. Timer dapat menghitung mundur dengan memasukkan nilai tang diinginkan ke TCNT1 dan menunggu sampai terjadi interrupt, tetapi untuk timer yang  menghitung maju, maka nilai yang dimasukkan ke dalam TCNT1 nilainya harus 65536 (timer value).                                                                         

2.6.2   MEMORI
AVR mempunyai dua memori utama yaitu memori program dan memori data. ATMega 8L juga memiliki memori EEPROM untuk menyimpan data. ATMega 8L memiliki 8 K byte On-chip In-Sistem Reprogrammable Flash Memory untuk menyimpan program. Memori data (SRAM) ATMega 8L terdiri dari 3 bagian yaitu 32 buah buah register umum, 64 buah register I/O dan 1024 byte SRAM internal. Memori data EEPROM ATMega 8L terdiri dari 512 byte. Memori EEPROM bersifat nonvolatile atau data terakhir yang ditulis pada memori EEPROM masih tersimpan walaupun catu daya dimatikan.

2.6.3   INTERUPSI
Interupsi adalah kondisi di mana saat program utama dieksekusi/dikerjakan oleh CPU kemudian tiba-tiba berhenti untuk sementara waktu karena ada rutin lain yang harus dikerjakan terlebih dahulu oleh CPU, dan setelah mengerjakan rutin tersebut CPU kembali mengerjakan instruksi pada program utama.

.





Read more ...
Designed By