Breaking News

Rabu, Juli 25, 2012

LEGENDA CANDI PRAMBANAN (Yogyakarta)

Di dekat kota Yogyakarta terdapat candi Hindu yang paling indah di Indonesia. Candi ini dibangun dalam abad kesembilan Masehi. Karena terletak di desa Prambanan, maka candi ini disebut candi Prambanan tetapi juga terkenal sebagai candi Lara Jonggrang, sebuah nama yang diambil dari legenda Lara Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Beginilah ceritanya.

Konon tersebutlah seorang raja yang bernama Prabu Baka. Beliau bertahta di Prambanan. Raja ini seorang raksasa yang menakutkan dan besar kekuasaannya. Meskipun demikian, kalau sudah takdir, akhirnya dia kalah juga dengan Raja Pengging. Prabu Baka meninggal di medan perang. Kemenangan Raja Pengging itu disebabkan karena bantuan orang kuat yang bernama Bondowoso yang juga terkenal sebagai Bandung Bondowoso karena dia mempunyai senjata sakti yang bernama Bandung.

Dengan persetujuan Raja Pengging, Bandung Bondowoso menempati Istana Prambanan. Di sini dia terpesona oleh kecantikan Lara Jonggrang, putri bekas lawannya -- ya, bahkan putri raja yang dibunuhnya. Bagaimanapun juga, dia akan memperistrinya.

Lara Jonggrang takut menolak pinangan itu. Namun demikian, dia tidak akan menerimanya begitu saja. Dia mau kawin dengan Bandung Bondowoso asalkan syarat-syaratnya dipenuhi. Syaratnya ialah supaya dia dibuatkan seribu candi dan dua sumur yang dalam. Semuanya harus selesai dalam waktu semalam. Bandung Bondowoso menyanggupinya, meskipun agak keberatan. Dia minta bantuan ayahnya sendiri, orang sakti yang mempunyai balatentara roh-roh halus.

Pada hari yang ditentukan, Bandung Bondowoso beserta pengikutnya dan roh-roh halus mulai membangun candi yang besar jumlahnya itu. Sangatlah mengherankan cara dan kecepatan mereka bekerja. Sesudah jam empat pagi hanya tinggal lima buah candi yang harus disiapkan. Di samping itu sumurnya pun sudah hampir selesai.

Seluruh penghuni Istana Prambanan menjadi kebingungan karena mereka yakin bahwa semua syarat Lara Jonggrang akan terpenuhi. Apa yang harus diperbuat? Segera gadis-gadis dibangunkan dan disuruh menumbuk padi di lesung serta menaburkan bunga yang harum baunya. Mendengar bunyi lesung dan mencium bau bunga-bungaan yang harum, roh-roh halus menghentikan pekerjaan mereka karena mereka kira hari sudah siang. Pembuatan candi kurang sebuah, tetapi apa hendak dikata, roh halus berhenti mengerjakan tugasnya dan tanpa bantuan mereka tidak mungkin Bandung Bondowoso menyelesaikannya.


Keesokan harinya waktu Bandung Bondowoso mengetahui bahwa usahanya gagal, bukan main marahnya. Dia mengutuk para gadis di sekitar Prambanan -- tidak akan ada orang yang mau memperistri mereka sampai mereka menjadi perawan tua. Sedangkan Lara Jonggrang sendiri dikutuk menjadi arca. Arca tersebut terdapat dalam ruang candi yang besar yang sampai sekarang dinamai candi Lara Jonggrang. Candi-candi yang ada di dekatnya disebut Candi Sewu yang artinya seribu..
*********************************************************************************
*********************************************************************************

Near the city of Yogyakarta are the most beautiful Hindu temple in Indonesia. This temple was built in the ninth century AD. Being situated in the village of Prambanan, the temple is called Prambanan temple but also known as Lara Jonggrang, a name taken from the legend Lara Jonggrang and Bondowoso. Here's the story.
Tersebutlah supposedly a king named King Baka. He was enthroned at Prambanan. Raja is a big giant scary and power. Nevertheless, when it's fate, eventually he lost also the King Pengging. Prabu Baka died on the battlefield. King Pengging victory was due to the help of a strong man named Bondowoso which is also known as Bondowoso because he has a powerful weapon called Bandung. 

With the consent of the King Pengging, Bondowoso occupy the Palace of Prambanan. Here he was fascinated by the beauty Jonggrang Lara, daughter of former opponents - yes, even the daughter of the murdered king. However, he will memperistrinya.
Lara Jonggrang afraid reject the proposal. However, he would not take it lying down. He wants to marry Bondowoso provided the terms are met. The requirement is that he made a thousand temples and two deep wells. Everything should be done overnight. Bondowoso menyanggupinya, though somewhat objections. He requested the help of his father, the person who has a powerful army of spirits.
On the appointed day, and their followers Bondowoso and spirits began to build up a substantial amount of the temple. It is surprising how they work and speed. After four hours of the morning only five temples are to be prepared. Besides his well was already nearing completion.
All occupants of the Palace of Prambanan become confused because they are sure that all requirements will be met Lara Jonggrang. What should be done? Soon the girls awakened and told to pound rice in a mortar and laying flowers are fragrant. Hearing the sound of mortar and smell the fragrant flowers, fine spirits stop their work because they thought it was noon. Making less of a temple, but what about to say, the spirit of fine stops doing its job and without their help it is impossible to solve Bondowoso.
Bondowoso time the next day knowing that the effort failed, not playing angry. He condemned the girls around Prambanan - would not anyone want to marry them until they become old maids. While Lara Jonggrang himself cursed into a statue. There are statues in the temple is a large room that hitherto named Lara Jonggrang temple. The temples are nearby called Sewu which means a thousand

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Demi Sempurnanya ^ ^

Designed By