Breaking News

Rabu, Juli 25, 2012

Sangkuriang the Legend of Tangkuban Prahu ( West Java )

Pada jaman dahulu, tersebutlah kisah seorang puteri raja di Jawa Barat bernama Dayang Sumbi.Ia mempunyai seorang  anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu.


Ia berburu dengan ditemani oleh Tumang, anjing kesayangan istana. Sangkuriang tidak tahu, bahwa anjing itu adalah titisan dewa dan juga bapaknya.

Pada suatu hari Tumang tidak mau mengikuti perintahnya untuk mengejar hewan buruan. Maka anjing tersebut diusirnya ke dalam hutan.

Ketika kembali ke istana, Sangkuriang menceritakan kejadian itu pada ibunya. Bukan main marahnya Dayang Sumbi begitu mendengar cerita itu. Tanpa sengaja ia memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi yang dipegangnya. Sangkuriang terluka. Ia sangat kecewa dan pergi mengembaraSetelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali dirinya. Ia selalu berdoa dan sangat tekun bertapa. Pada suatu ketika, para dewa memberinya sebuah hadiah. Ia akan selamanya muda dan  memiliki kecantikan abadi.

Setelah bertahun-tahun mengembara, Sangkuriang akhirnya berniat untuk kembali ke tanah airnya. Sesampainya disana, kerajaan itu sudah berubah total. Disana dijumpainya seorang gadis jelita, yang tak lain adalah Dayang Sumbi. Terpesona oleh kecantikan wanita tersebut maka, Sangkuriang melamarnya.  Oleh karena pemuda itu sangat tampan, Dayang Sumbi pun sangat terpesona padanya.

Pada suatu hari Sangkuriang minta pamit untuk berburu. Ia minta tolong Dayang Sumbi untuk merapikan ikat kepalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi demi melihat bekas luka di kepala calon suaminya. Luka itu persis seperti luka anaknya yang telah pergi merantau. Setelah lama diperhatikannya, ternyata wajah pemuda itu sangat mirip dengan wajah anaknya. Ia menjadi sangat ketakutan.

Maka kemudian ia mencari daya upaya untuk menggagalkan proses peminangan itu. Ia mengajukan dua buah syarat. Pertama, ia meminta pemuda itu untuk membendung sungai Citarum. Dan kedua, ia minta Sangkuriang untuk membuat sebuah sampan besar untuk menyeberang sungai itu. Kedua syarat itu harus sudah dipenuhi sebelum fajar menyingsing.

Malam itu Sangkuriang melakukan tapa. Dengan kesaktiannya ia mengerahkan mahluk-mahluk gaib untuk membantu menyelesaikan pekerjaan itu. Dayang Sumbi pun diam-diam mengintip pekerjaan tersebut. Begitu pekerjaan itu hampir selesai, Dayang Sumbi memerintahkan pasukannya untuk menggelar kain sutra merah di sebelah timur kota.

Ketika menyaksikan warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira hari sudah menjelang pagi. Ia pun menghentikan pekerjaannya. Ia sangat marah oleh karena itu berarti ia tidak dapat memenuhi syarat yang diminta Dayang Sumbi.


Dengan kekuatannya, ia menjebol bendungan yang dibuatnya. Terjadilah banjir besar melanda seluruh kota. Ia pun kemudian menendang sampan besar yang dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh menjadi sebuah gunung yang bernama "Tangkuban Perahu."
********************************************************************************
********************************************************************************

in English

In days of old, there came the story of a princess named Dayang West Java Sumbi.Ia had a son named Sangkuriang. The child was fond of hunting.

It is accompanied by Tumang hunting, dog pet palace. Sangkuriang not know that dog is god and his father drops.
On a day Tumang refused to follow his order to catch prey animals. But the dog was diusirnya into the forest.
When he returned to the palace, telling Sangkuriang incident to his mother. Dayang SUMBI absurdly so angry to hear the story. Without accidentally hitting the head with a spoon rice Sangkuriang it holds. Sangkuriang hurt. It is very frustrated and go mengembaraSetelah incident, Dayang SUMBI very regretted it. It's always very diligent in prayer and meditation. At one time, the gods gave him a gift. It will be forever young and has a timeless beauty.
After years of traveling, Sangkuriang eventually intends to return to her homeland. Arriving there, the government has changed totally. There he met a beautiful girl, which no other is Dayang SUMBI. Entranced by her beauty, then, Sangkuriang melamarnya. Because the boy is very handsome, Dayang SUMBI been fascinated him.
In a day of farewell Sangkuriang ask for hunting. Dayang ask it to tidy tie SUMBI head. Dayang SUMBI surprise to see the scar on her head candidate. The wound exactly as her wound has gone traveling. After long watching, the boy's face appears very similar to his face. It became very frightened.
But then it searches for its efforts to thwart the application process. It filed two conditions. First, he asked the boy to curb Citarum river. And second, they ask Sangkuriang to make a large boat to cross the river. The second condition to have been met before the dawn.
That night Sangkuriang do tapa. With kesaktiannya it deployed hidden fliers to help complete it. Dayang SUMBI been secretly spying on the job. Similarly, work is nearly complete, Dayang SUMBI ordered his team to hold a red silk cloth on the east side of town.
While squeezing the color seen in the east of the city, counting the day has Sangkuriang by morning. It also stopped work. It was very angry because it means they can not fulfill the requested Dayang SUMBI.
With his strength, he made a break through retention. There was heavy flooding swept across the city. It was then kicked the boat that made it great. Float the boat and fell into a mountain called "Tangkuban Perahu."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Demi Sempurnanya ^ ^

Designed By